sulis

Jumat, 17 Desember 2010

Kesetiaan ????

Kita semua pasti pernah mendengar kata “setia” atau “kesetiaan”, namun sudah tentu jarang yang mempertanyakan apakah itu kesetiaan. Kesetiaan biasa disandingkan dengan ketaatan, kepatuhan, rasa ingin menjaga seseorang dengan sebaik-baiknya, rasa tidak ingin mengecewakan hati pasangan, menjaga hati dari lawan jenis apabila sudah punya pacar, istri, atau suami, dan menjaga perasaan seseorang. Kesetiaan yang barusan saja tampaknya lebih mengarah kepada seseorang atau manusia. Ada pula setia kepada sesuatu misalnya setia kepada Tuhan dan setia kepada negara. Meskipun demikian, pasti ada kesamaan diantaranya.
Berbagai pernyataan dan pertanyaan berikut tampaknya bisa memberikan jalan dalam berfilsafat tentang kesetiaan.
  • Andi memiliki seorang pacar bernama Shinta, tetapi Andi juga memiliki pacar lain. Andi mengatakan bahwa yang hanya ia cintai dengan sepenuh hanyalah Shinta seorang. Sedangkan pacar yang lain Andi menganggapnya hanya hiburan semata. Andi tidak bermain perasaan dengan pacarnya yang lain. Andi hanya serius dengan Shinta. Secara jujur, Andi memang benar-benar mencintai Shinta sepenuh hati. Apakah Andi bisa disebut sebagai orang yang setia?
  • Budi punya pacar bernama Vina dan sangat mencintainya, tetapi Budi berselingkuh dengan Chika. Budi tidak punya perasaan apapun terhadap Chika. Sama seperti Andi, Budi hanya main-main saja. Untuk menjaga perasaan Vina, Budi tidak memberitahukan bahwa ia berselingkuh dengan wanita lain. Vina tidak pernah mengetahui bahwa Budi berselingkuh, Vina hanya mengetahui Budi itu orangnya setia, dan dapat menjaga perasaan Vina. Dalam hal ini, apakah tindakan Budi yang sudah menjaga perasaan Vina dengan cara tidak memberitahukan bahwa ia selingkuh merupakan bentuk rasa setia?
  • Pak Aziz adalah seorang pejabat yang sebenarnya jujur dan mengabdi dengan ikhlas kepada negara. Pada suatu hari ada sebuah peraturan pemerintah yang telah didiskusikan dan disahkan secara demokratis. Namun, Pak Aziz mengerti maksud peraturan yang telah disahkan secara demokratis itu dapat merugikan rakyat, lebih lagi Pak Aziz tahu bahwa latar belakang pembuatan peraturan tersebut untuk menguntungkan pihak-pihak pejabat jahat yang memang sebagai mayoritas di pemerintahan. Persamaan Pak Aziz dan para pejabat jahat tersebut adalah mereka sama-sama wakil rakyat dan mematuhi demokrasi. Sayangnya, demokrasi di pemerintahan tempat Pak Aziz bekerja dipimpin oleh pejabat jahat sebagai anggota mayoritasnya. Sedangkan, peraturan yang dibuat oleh pemerintahan adalah sebuah representasi demokrasi sebuah negara. Di sini, bagaimana Pak Aziz bisa setia, apakah dengan menyetujui peraturan pemerintahan yang baru saja dibuat atau menghancurkan sistem demokrasi itu sendiri lewat pemberontakan? Mana yang disebut setia? Patuh terhadap negara yang demokrasi seperti itu atau tidak patuh terhadap demokrasi dan artinya itu tidak setia?
Ilustrasi di atas menggambarkan betapa sulitnya untuk setia. Kalau digampang-gampangkan, sebenarnya setia itu dapat dicapai dengan menuruti jalan hati nurani. Kesulitannya adalah apakah kesetiaan itu bersifat baik atau tidak? Karena bagaimanapun juga setia kepada pimpinan yang sangat jahat juga disebut setia. Apakah setia itu hanya sekedar konsistensi atau dibarengi juga dengan nilai kebaikan?
Bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar